Selasa, 04 Juni 2013

Secangkir Kopi Italia

Awalnya adalah Gian Luca Venturelli yang mendirikan perusahaan penyangrai (roasting company) kopi di pinggiran Lago di Garda-danau terbesar di Italia. Gian Luca yang memilih sendiri jenis biji kopinya, lalu dikirim dari negara penghasil kopi (seperti Jamaika) dengan tong kayu kecil. Sampai di Italia, beragam jenis kopi itu dicampur dalam komposisi tertentu yang dirahasiakan, disangrai dalam suhu yang tidak membuat minyaknya menguap, dihaluskan dalam ruangan kedap oksigen, dan dipak rapat hingga tak bersentuhan dengan atmosfer.


Kopi-kopi seperti itulah yang dijual di Lucaffe. Ada Blucaffe yang dipanen dari lembah Blue Mountain di Jamaika. Jika tak puas, Anda bisa memesan segelas espresso BlueMountain. Kopinya ditanam di atas gunung dengan ketinggian lebih dari 2.000 meter di atas permukaan laut. Aromanya kuat, keasamannya tak terjejak, crema yang dihasilkan dari tekanan uap panas muncul, dan teksturnya halus.



Karena berasal dari perusahaan pengolah biji kopi, maka menikmati kopi di kafe ini hanyalah salah satu pilihan. Anda bisa membeli biji kopi atau bubuk kopi yang sudah ditempatkan dalam kantong 7 gram, dan menyeduhnya di rumah. Jika tak memiliki mesin pembuat kopi, Lucaffe juga menjual mesin kopi La Piccola. Juga dijual cangkir-cangkir bergambar pria tambun dari Jamaika. QARIS TAJUDIN





LuCaffe


Lantai LG 01, Kemang Village Lippo Mall


Jakarta Selatan




Hanya Kopi

Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran orang akan kopi yang benar-benar kopi semakin tinggi. Banyak yang sudah meninggalkan kopi-kopi manis seperti cappuccino dan latte dan beralih ke single origin tanpa tambahan gula dan susu untuk mendapatkan rasa kopi yang sebenarnya.


Untuk menyuguhkan espresso dan single origin, mau tak mau kualitas biji kopi harus prima. Kopi telanjang ini akan mudah membuat kita merasa di surga atau neraka-tergantung bagaimana biji kopi diproses. Mungkin Anomali adalah salah satu kafe yang mencoba melakukan hal tersebut. Mereka selalu menjadi rujukan bagi penikmat kopi Indonesia. Cappuccino tanpa gula mereka jauh lebih baik dibanding milik kafe waralaba asal Amerika yang sangat terkenal.


Untuk yang berjiwa seni mungkin bisa mampir di Coffeewar, Kemang. Kafe itu biasa dikunjungi sejumlah penulis, misalnya Djenar Maesa Ayu. Mereka lebih berkonsentrasi pada kopi lokal, terutama dari Jawa, Mandailing, dan Toraja. Jika Anda merasa muda, That's Life Coffee patut dicoba. Selain mengandalkan kopi yang baik, mereka rajin menggelar acara seni dan hiburan.


Anda juga bisa ke Liberica. Nama ini diambil dari salah satu jenis kopi asal Afrika Barat, tepatnya di pantai Liberia. Kopi ini dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19, menggantikan kopi arabika yang banyak musnah akibat hama. Rasanya mirip robusta, yang belakangan lebih populer dibanding arabika.


Mereka juga menyajikan kopi luwak seharga Rp 150 ribu. Ada rasa buah ceri yang dominan dan tidak meninggalkan bekas rasa asam (acid). Selain diminum di sana, bubuk kopi luwak dijual Rp 830 ribu per 100 gram.





Coffeewar


Jalan Kemang Timur 15 A Jakarta Selatan

That's Life Coffee


Jalan Gunawarman No. 24, 2nd Floor, Jakarta Selatan. Telepon: (021) 7392942


Liberica Coffee


Pacific Place, Lantai 4, Unit 4-40&41


Jalan Jenderal Sudirman Kaveling 52-53.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Secangkir Kopi Italia

0 komentar:

Posting Komentar


-Kami tidak akan segan-segan menghapus komentar anda jika tidak berhubungan dengan artikel.
-Dilarang keras berkomentar dengan live lnik (akan dihapus).
-Komentar yang membangun sangat kami harapkan Untuk memajukan blog ini.